Nonunion, atau kegagalan penyatuan tulang, adalah komplikasi serius yang dapat menyebabkan kecacatan, morbiditas, dan biaya tinggi. Dengan berkembangnya teknologi material cerdas, seperti paduan memori bentuk (Shape Memory Alloys – SMA), implan aktif menjadi opsi baru yang memungkinkan penyembuhan tulang yang lebih efektif. Implan ini dapat merespons kondisi tulang secara otomatis, seperti melalui mekanisme perpendekan atau pemanjangan untuk merangsang area patahan. Di masa depan, teknologi ini berpotensi mengurangi kebutuhan akan operasi revisi, yang biasanya diperlukan pada kasus nonunion.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa implan yang dapat menyesuaikan kekakuan dan memberikan rangsangan mekanis pada lokasi patah tulang dapat meningkatkan proses penyembuhan. Selain itu, implan ini dapat diprogram untuk mengaktifkan berbagai metode stimulasi seperti pulsa gelombang ultrasonik, medan elektromagnetik, atau gelombang kejutan, yang semuanya telah terbukti mempercepat penyembuhan tulang. Namun, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menentukan jenis stimulasi, frekuensi, dan durasi terbaik yang diperlukan agar implan aktif ini bisa bekerja secara optimal dalam berbagai kondisi patah tulang.

Pengembangan implan aktif ini tidak hanya bertujuan mempercepat proses penyembuhan tetapi juga memberikan fleksibilitas dalam penanganan patah tulang yang kompleks, termasuk kemampuan untuk disesuaikan dengan kebutuhan biomekanik pasien selama proses penyembuhan. Dengan demikian, konsep ini menghadirkan potensi besar untuk memperbaiki hasil penyembuhan bagi pasien dengan kasus patah tulang yang sulit atau lambat penyembuhannya

Sumber gambar : https://www.healthtrip.com/id/blog/smart-implants-technology-enhancing-lives

Referensi : Ganse, Bergita, Marcel Orth, Michael Roland, Stefan Diebels, Paul Motzki, Stefan Seelecke, Susanne-Marie Kirsch, Felix Welsch, Annchristin Andres, Kerstin Wickert, Benedikt J. Braun, and Tim Pohlemann. “Concepts and Clinical Aspects of Active Implants for the Treatment of Bone Fractures.” Acta Biomaterialia 146 (2022): 1–9. https://doi.org/10.1016/j.actbio.2022.05.001.